Zuhair bin Abi Sulma



Biografi Sastrawan Arab
Zuhair bin Abi Sulma

Nama, Kelahiran, Kematian dan Sejarah Hidup

            Namanya Zuhair bin Abi Sulma, Nama Abu Sulma adalah Rabi’ah bin Riyah al-Muzani. Berasal dari Kabilah Mazinah dari Mudlor. Sedangkan tahun kelahiran dan kematian masih belum ada riwayat yang jelas tentang hal itu.
Zuhair tinggal bersama Bani Abdillah dari kabilah Ghathfan dibawah asuhan pamannya Basyamah ibnil Ghadir yang merupakan penyair dan orang yang terhormat di kalangannya.
Zuhair hidup dengan kondisi ekonomi yang baik karena mendapatkan warisan dari pamannya Basyamah. Dan dia mendapatkan hadiah dari Haram bin Sinan dan orang orang terhormat lainnya.
            Kemudian dia menikah dengan Ummi Aufa sehingga mempunyai beberapa anak tapi mati semua. Kemudia dia menikah lagi dengan Kabsyah Binti ‘Ammar yang membuat Ummi Aufa tidak mampu lagi mendampingi Zuhair. Akhirnya Zuhair menceraikannya yang membuat Zuhair selalu menyebut nyebutnya dalam syair mu’allaqotnya. Sedangkan Kabsyah melahirkan tiga anak antara lain, Ka’ab, Bujair dan Salim. Yang terakhir ini meninggal di saat ayahnya masih hidup.
            Zuhair tumbuh rumah sya’ir. Ayahnya Rabi’ah penyair, pamannya Basyamah penyair, suami ibunya Aus bin Hajar penyair, dua saudara perempuannya Khansa’ dan Sulma kedua duanya penyair, kedua anaknya penyair, cucunya Uqbah bin Ka’b penyair dan cicitnya al-‘Awwam bin ‘Uqbah juga penyair. [Baca juga: Sya’ir Zuhair bin Abi Sulma]
            Zuhair berguru kepada pamannya sehingga terpengaruh dengan hikmah hikmah yang masuk ke dalam sya’ir sya’irnya. Dia juga meriwayatkan sya’ir sya’ir suami ayahnya Aus bin Hujr. Aus sendiri adalah yang meriwayatkan Thufail al-Ghanawi. Sehingga Zuhair menyerap kemampuan penyair yaitu mampu menggambarkan secara detail. Banyak penyair yang meriwayatkan sya’ir sya’ir Zuhair melalui Ka’b putranya, seperti Huthaiah, Jamil bin Mu’ammar yang terkenal sebagai Jamil Bustainah, dan Kutsair bin Abdirrahman yang terkenal dengan julukan Kutsair ‘Izzah.
            Zuhair dikenal dengan julukan ‘Abidu al-syi’r yaitu hamba sya’ir karena dia begitu perhatian dalam hal memurnikan sya’irnya dan membersihkannya dari kata kata yang kurang tepat. Sehingga dikatakan dia mengarang sya’ir dalam tempo empat bulan kemudian membersihkannya dan memperbaiki kualitasnya dalam tempo empat bulan bulan juga.         Kemudian memperlihatkan kepada orang orang khususnya dalam tempo empat bulan, baru kemudian menyiarkan kepada khalayak ramai, sehingga kasidah kasihnya disebut dengan al-hauliyyat. [Baca juga: KEHIDUPAN UMRU’UL QAIS]
            Zuhair diberi umur panjang sekitar 80 tahun. Dan sudah mengalami asam garam kehidupan. Sampai tiba saat dia berumur 90 tahun dan meninggal sesaat sebelum Islam datang. Sedangkan kedua anaknya Ka’ab dan Bujair keduanya menemui Islam dan keduanya masuk Islam. Ka’ab terkenal dengan pujiannya kepada Rasulullah SAW sehingga Rasul menghadiahkan kepadanya selimut yang sangat terkenal.

Refrensi: Baca al-‘Ashru al-Jahily al-Adab wa al-Nushush-Mu’allaqot, karya: al-Asytar, M. Shabri , Jamiah Halb Kulliah al-Lughah, hal: 133-160.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SYI’IR UMRU’UL QAIS

Al- A’sya Ibn Qais

Ibnu Zaidun