Ibnu Syuhaid
Biografi Sastrawan Arab
Ibnu Syuhaid
Beliau adalah Abu Amir ahmad ibn abi Marwan abdul malik ibn Marwan bin
ahmad ibn abdul malik ibn umar ibn Muhammad ibn isa ibn Syuhaid al- Asja’i
al-Andalusi al-Qurtuby, keturunan dari Wadhoh ibn rozah, yang bersama dengan
dhohak bin qois al-Fahri dalam perisitiwa yaumu marji rohit[1]. Kata ‘wadhoh’ merupakan kakek dari bani Wadhoh, dari keluarga
mursiyah[2]. Bani wadhoh merupakan bani yang paling pemberani ,dinisbatkan
kepada Qois Ilan bin mudhor, Abu Amir dilahirkan di Kordoba pada tahun 382 H,
beliau lahir di minyatil mughiroh di rumah Abu Nu’man[3].
Keluarga
bani shuhaid adalah keluarga yang agung, temashur di Andalusia di masa
kedaulatan kordoba, hampir semua anggota keluarga shuhaid mempunyai kedudukan
dan pengabdian terhadap kedaulatan umayyah dalam alur sunniyah, ada yang
menjadi amir, perdana mentri hingga sekretaris , sampai berakhirnya kedaulatan
umayah di Andalusia[4]. Kakek aba amir yaitu Ahmad
ibn Abdul Malik[5], menteri dari kholifah umawiyah Abdur Rohman al-Nashir[6], beliaulah orang pertama yang dijuluki wizrotain di Andalusia[7].
Abdul malik abu Marwan adalah ayah dari abu amir, beliau merupakan
guru dari mentri-mentri di daulah amiriyah, dekat dengan al-Manshur ibnu Abi
Amir[8]. Beliau menjadi wakil atau diwilayah timur yaitu di balanisiyah[9], setelah 9 tahun disana , beliau mersa bosan dengan tugasnya,
beliau memilih meninggalkan jabatannya
dan mengirimkan surat kepada al-Manshur, kholifah menyetujui keinginan
abdul malik, beliau kembali ke Korsoba dengan harta yang melimpah. [Baca juga: CONTOH
SYI’IR UMRU’UL QAIS]
Ibnu shuhaid mewarisi
sifat yang baik dari nasabnya, akan tetapi beliau tidak mampu mengikuti jejak
para pendahulunya, baik dari segi harta , jabatan, dan kekuasaan. Sehingga beliau mendalami sastra dan menjadikannya
penyair yang paling diperhatikan di Kordoba.. Selain sifatnya tersebut, ibnu
shuhaid juga merupakan orang yang suka bermewah-mewahan, karena beliau
bergelimang harta, adapun akhlaq lainnya antara lain :
a.
Kecendrungan bersenang-senang dan bergaul
b.
Melebih-lebihkan kemuliaaannya
c.
Membangga-banggakan moyangnya
d.
Berpandangan bijaksana
e.
Cinta tanah air (Kordoba)
f.
Diakhir
hayatnya, abu amir mengalami sakit lumpuh, di awal bulan dzulqo’dah di tahun
425 H, Kurang lebih umurnya 43 tahun, kegelapan yang beliau alamiselama 7 bulan
hingga beliau wafat pada jum’at dhuha, akhir dari jumadil awal, tahun 426 H di
kordoba.
Bani shuhaid
disebut sebagai rumahnya para penyair andalusi, karena seluruh anggota keluarga
merupakan penyair, ayahnnya Ibnu Shuhaid “ Abdul Malik” seorang penyair, begitu
juga kakeknya Marwan, kakek dari ayahnya “Ahmad bin Abdul Malik, kemudian
pamannya[10], Saudaranya[11]juga penyair. [Baca juga: Hubungan
Kondisi Sosial Politik Pada Syair al A’sya]
Prosa
Karya sastra ibnu shuhaid bukan hanya syair, ada juga karya sastra
lain yaitu prosa. Seperti yang diriwayatkan oleh :
a)
Kitab
كشف الدك وايضاح , Ustadz Abdulloh Salim al-Muthoni
mengatakan,”Karya tersebut telah hilang, akan tetapi di dalamnya terdapat
kisah-kisah mitos.
b)
رسالة التوابع والرواسع , yang juga merupakan
bagian dari kitab ذخيرته karya Abu bisam.
c)
الرسائل نقدية ,
d)
الرسائل الأدبية ,
Al-Naqd
Sebagai seorang penyair dan prosa, Ibnu Shuhaid juga memiliki
kemampuan untuk mengkritik atau menilai karya sastra.
a)
Kitab
حانوت عطر , isinya tidak lain
sebagian nash-nash dalamجدوة المقتبس
b)
المغرب
Kitab أدبي نقدي , Menurut Ihsan Abbas
kitab ini tidak sampai kepada kita, akan tetapi menurut khumaidi, kitab
inidipindahkan kedalam جدوة المقتبس oleh penerjemah penyair
Andalusia
Syair Ibnu Shuhaid lebih terpengaruh dengan penggunaan uslub-uslub
lama, masih sangat bersandar terhadap lafadz dan makna lama,. Syairnya
mengadopsi syair dari penyair-penyair Abbasiyah, selain itu Ibnu suhaid juga
mengagumi karya al-Bukhturi, Abu Nuwas, dan Abu Thayib al-Mutanabi.
Baca juga: Belajar Bahasa Arab Pemula
[1]Perang
marj rahit yaitu perang yang terjadi antara dhohak bin qois al fahri yang dikomandani oleh Abdullah bin zubair dan
Marwan bin hikam.Ini adalah perang dahsyat yang terjadi dalam masa pemerintahan
baru bani umayyah, namun dhohak mengalami kekalahan dalam peperangan ini.
(tahqiq abu fadhil Ibrahim, edisi kedua, daar al-ma’arif mesir 1971 M, cetakan
5, hal 535,538
[2]Mursiyah : kota diandalusia yang dikuasai oleh Abdur
rahman ibn hikam ibnu hisayam, shihabuddin Abi Abdillah yaqut ibn Abdillah
al-hamawi al-rumi al-bagdad,I, daru shodir, darun bairut, lebanon
[3]Ahmad ibnu yahya ibnu Ahmad ibnu ‘umairoh Al-dhoby
dalam sejarah keluarga Andalusia (tahqiqi : Ibrahim al-Ibyari) , darul kitab
Bairut.
[4]Ibnu al-Abar : الحلة السيراء , (Takhqiq : Husain muanis),
Darul Ma’arif, al-qohiroh, mesir,1985,hal 238
[5]Beliau adalah Ahmad bin Abdil Malik Ibn Umar ibn
Muhammad ibnu Isa ibnu Shuhaid, pemilik dua kementerian.
[6]Abdur rahman ibnu Muhammad, disebut sebagai amirul
mu’minin, berjuluk penolong agama Alloh, sebagai aba mutaraf
[7]Lihat Ibnu al-Abar : Ibid ,hal 238
[8]Muhammad ibnu abi Amir , Pemimpin Andalusia pada masa
daulah Hisyam al-Muayyad
[9]Daerah timur kordoba, daerah yang banyak pohon dan air
[10]Abdur
rahman ibnu Muhamaad al-Mulaqib al-nasir, Anak kedua dari Manshur bin Abi Amir
[11]Muhammad
ibnu Hisyam ibnu Abdul Jabar ibnu Abdur rohman al-Nashir
Komentar
Posting Komentar