Abul Qasim Muhammad bin Hani’
Biografi Sastrawan Arab
Abul Qasim Muhammad bin Hani’
Nama lengkap Ibn Hani’ al-Andalusy
adalah Abul Qasim Muhammad bin Hani’ bin Muhammad bin Sa’dun al-Azdi, yang
biasa dipanggil dengan Ibnu Hani’ al-Andalusy.
Orang tua Ibn Hani’ merupakan
penduduk asli desa Mahdiyah di Tunisia Afrika. Ayahnya adalah seorang penyair
dan sastrawan, dengan jelas dikatakan oleh Ibn Khulikan : “ bahwasanya ayah Ibn Hani’ ialah seorang penyair dan
sastrawan”.[1]
Sehingga tidak salah kalau anaknya juga seorang penyair terkenal pada masa Abbasyiyah.
Ibn
Hani’ al-Andalusy lahir di kota Seville Spanyol, pada tahun 326 H/927 M.
Beliau pernah belajar di Cordoba,
setelah menyelesaikan pendidikan dasar, dan dalam usia yang masih remaja beliau
melanjutkan studinya di perkuliahan para ulama dan pakar terkenal pada masa
itu.
Dalam
perjalanan di Barqa beliau meninggal, bertepatan pada hari Rabu pada tahun 362
H /973 M saat berusia 36 tahun di sisi laut, kerena dibunuh oleh beberapa musuh
yang tidak bisa dilacak.
Ibn Hani al-Andalusy ialah seorang
penyair barat dan disebut dengan Mutanaby, yang mempengaruhi kemuliaan
kata-katanya atas makna yang terkandung di dalamnya, beliau juga penyair yang
luar biasa didalam membuat pujian yang sangat berlebih-lebihan dengan
penggunaan isti’aroh dan tasybih. [2] Beliau
meninggalkan sejumlah karya dalam bidang sastra. Salah satu karyanya adalah
kitab “ Syarhu Al-Tashil”. [Baca juga: Al-
A’sya Ibn Qais]
Ibn Hani’al-Andalusy menghabiskan
masa kecilnya untuk mengikuti Fatimiyah, sehingga beliau sangat akrab dengan
tradisi Fatimiyah dan sifat religious. Pada awalnya beliau sebagai punggawa
Bani Hamdun al-Masila yakni Negara Klien Fatimiyah yang didirikan pada masa
pemerintahan Abdullah al-Mahdi. Kemudian beliau bergabung dengan pemerintahan
Fatimiyah di al-Mansyuriyah
Sebagian besar syair Ibn Hani’
al-Andalusy berisi pujian terhadap Imam Mu’iz dan dinasti Fatimiyah. Tidak ada
bukti bahwa beliau dikonversi ke Ismailism, tetapi sangat mungkin kalau dilihat
dari cintanya kepada Imam dan para pengikutnya
yang ditunjukkan oleh penyair dalam tulisan-tulisannya. [Baca juga:
Ali Ahmad Bakathir]
Selain itu juga banyak karya
syairnya yang bertemakan politik, agama dan pertempuran. Dalam politik, Ibn
Hani’ al-Andalusy sangat berperan penting dalam propaganda politik Fatimiyah.
Dalam pertempuran, beliau sukses besar dalam deskripsi tentara Fatimiyah dan
pertempuran mereka. Disamping itu beliau mendapatkan pengakuan tunggal dengan
menggambarkan armada Khalifah Al-mu’iz, yang merupakan kekuatan paling dominan
yang ada diseluruh Mediterania. Dalam agama, beliau memiliki kayakinan agama
yang kuat, yang merupakan semangat kebaktian yang tertulis dalam sya’irnya.
Dilihat dari sisi kefashihannya terhadap Ismailiyah yang dikhususkan kepada Ahl
al-Bait, yang mempunyai kehormatan dan kemudian beliau menulis dalam karya
sya’irnya mengenai kekuasaan yang luar biasa dengan penuh keindahan.
Baca juga: Belajar Bahasa ArabPemula
Komentar
Posting Komentar